Sabtu, 25 Oktober 2008

LAGU

Bukan lautan hanya kolam susu
kail dan jala turut menghidupimu.
Tiada badai tiada topan kau lalui,
ikan dan udang menghampiri dirimu.

Orang bilang tanah kita tanah surga
tongkat kayu dan batu bisa jadi tanaman.

Begitulah syair yang indah yang dilantunkan musisi yang menggambarkan keadaan tanah air kita.
Tapi apa lacur, rasanya lantunan syair diatas hanya menjadi isapan jempol.
Syair diatas tidak berlaku untuk rakyat kecil dan jelata,tapi sangat berguna dan bermanfaat besar sekali untuk para pejabat,penguasa dan pengusaha.Ngiris hati bila kita mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Kemana minyak bumi kita............?
Kemana hasil hutan kita................?
Kemana hasil laut kita...................?
Kemana barang tambang kita .....?
Kemana......kemana......kemana......seluruh kakayaan bangsa raibnya........!!!!!!
Jadi ..... sangat bertolak belakanglah......pasal dari UUD kita, yang mengatakan bahwa " ..tanah,bumi .....dikuasai oleh negara dan .......untuk ........rakyat.....mana....buktinya.........
Jadi dari pasal UUD tadi dapat disimpulkan bahwa :
" ....kata negara dapat ditafsirkan sebagai Penguasa,dan Pengusaha
dan untuk .... rakyatnya mana.....,ada....pasti ada, yakni dalam bentuk pembayaran hutang apabila para Penguasa dan Pengusaha tadi ....terjerat hutang.



Tidak ada komentar: